Padang – Gubernur Sumatera Barat menegaskan komitmen pemerintahannya dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing daerah di panggung dunia. Hal itu ia sampaikan saat memimpin langsung penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemprov Sumbar dan World Resources Institute (WRI) Indonesia di Auditorium Gubernuran, Rabu (13/8/2025).

Momen tersebut semakin istimewa karena disaksikan langsung oleh tokoh diplomasi Indonesia, Dino Patti Djalal, mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI sekaligus pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Gubernur menyebut kerja sama ini menjadi langkah nyata Sumatera Barat untuk menghadirkan solusi pembangunan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berbasis riset dan inovasi.

“Melalui kerja sama dengan WRI, kita ingin menghadirkan solusi konkret berbasis riset yang bisa langsung diterapkan untuk kemajuan Sumatera Barat. Tantangan lingkungan harus kita jawab dengan langkah strategis, terukur, dan berorientasi masa depan,” tegasnya.

Kerja sama ini akan difokuskan pada pengelolaan sumber daya alam, mitigasi perubahan iklim, serta penguatan kapasitas daerah dalam merespons berbagai tantangan lingkungan.

Selain penandatanganan MoU, acara juga diisi dengan kuliah umum oleh Dino Patti Djalal yang mengangkat tema pentingnya kolaborasi daerah dengan lembaga internasional. Dino menekankan bahwa daerah memiliki peran penting dalam diplomasi lingkungan.

“Sumatera Barat punya potensi besar. Jika dikelola dengan visi global dan aksi lokal, daerah ini bisa menjadi contoh inspiratif bagi wilayah lain di Indonesia,” ujar Dino.

Gubernur mengapresiasi pandangan tersebut dan menilai kerja sama ini akan membuka jalan bagi Sumatera Barat untuk memperkuat posisi di tingkat nasional maupun internasional.

“Kita ingin Sumatera Barat dikenal sebagai daerah yang peduli lingkungan, memiliki visi global, dan mampu berkontribusi nyata untuk keberlanjutan bumi,” tutupnya.