Gubernur Sumbar Tinjau Korban Dugaan Keracunan MBG di Agam, Apresiasi Penanganan Cepat Pemkab

Admin Biro Umum 02 Oktober 2025 13:15:45 WIB 17 kali dibaca

Lubuk Basung, 2 Oktober 2025

Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah, S.P., M.M. bersama Bupati Agam Ir. H. Benni Warlis, M.M. Dt. Tan Batuah meninjau langsung kondisi pasien yang dirawat di RSUD Lubuk Basung, Kamis (2/10), pasca dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) berupa nasi goreng yang dikonsumsi pada Rabu (1/10).

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Mahyeldi menyampaikan rasa empati dan memberikan semangat kepada para pasien, terutama anak-anak yang sedang menjalani perawatan.
“Alhamdulillah, dengan penuh keceriaan kami berupaya menghibur dan memberikan semangat kepada anak-anak kami. Semoga lekas sembuh, syafakumullah,” ujarnya.

Gubernur juga menilai Pemerintah Kabupaten Agam telah bergerak cepat menangani 110 korban keracunan yang terdiri dari siswa TK, SD, SMP, MTs, guru, orang tua, dan masyarakat lainnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Dirut RSUD Lubuk Basung dan Kepala Dinas Kesehatan Agam yang melakukan penanganan dengan cepat dan sangat tepat,” katanya.

Mahyeldi menjelaskan, sebagian pasien sudah mulai pulih, bahkan ada yang sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Termasuk seorang balita berusia dua tahun yang kondisinya kini membaik. Ia berharap seluruh korban, baik balita, pelajar, maupun guru, bisa segera pulih dan kembali beraktivitas.

Usai meninjau pasien, Gubernur bersama rombongan melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG di Kampung Tangah yang diduga menjadi sumber makanan yang mengakibatkan keracunan tersebut. Dari hasil peninjauan, pemerintah daerah mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara operasional dapur SPPG terkait.
“Kami sudah memberikan pernyataan tegas sesuai aturan yang berlaku, agar dapur SPPG dihentikan beroperasi. Ini penting untuk mencegah hal serupa terulang kembali,” tegasnya.

Mahyeldi mengingatkan, kasus ini harus menjadi pembelajaran bersama agar seluruh dapur SPPG di kabupaten/kota lebih terkoordinasi dengan baik. Ia meminta setiap pengelola MBG menjalin komunikasi erat dengan Dinas Kesehatan agar pengawasan kelayakan makanan dapat berjalan optimal.
“Jangan sampai sudah terjadi kasus keracunan, kita tidak tahu-menahu dan tidak terkoordinasi nantinya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, sebanyak 110 korban diduga keracunan MBG di Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah dirawat di Puskesmas Manggopoh, Puskesmas Lubuk Basung, RSUD Lubuk Basung, serta RSIA Rizki Bunda.