Gubernur Sumatera Barat Tinjau Pasar Payakumbuh Pascakebakaran

Admin Biro Umum 29 Agustus 2025 16:15:15 WIB 32 kali dibaca

Agustus 2025

Kebakaran besar yang melanda Pasar Payakumbuh pada Selasa dini hari, 26 Agustus 2025, meninggalkan duka mendalam bagi para pedagang maupun masyarakat. Ratusan kios hangus terbakar, barang dagangan tak terselamatkan, bahkan sejumlah orang mengalami luka-luka saat berusaha menyelamatkan diri maupun membantu pemadaman.

Beberapa hari setelah musibah itu, tepatnya pada 29 Agustus 2025, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, turun langsung meninjau lokasi kebakaran. Kehadirannya di tengah puing-puing pasar yang masih menyisakan bau asap, menjadi bentuk dukungan moril sekaligus upaya memastikan penanganan berjalan cepat.

“Musibah ini tentu duka bagi kita semua. Pemerintah provinsi bersama Pemerintah Kota Payakumbuh dan seluruh pihak terkait akan berupaya maksimal membantu pemulihan. Semoga para pedagang diberi kesabaran dan kekuatan,” ungkap Mahyeldi melalui pernyataannya.

Ratusan Kios Terbakar

Berdasarkan data sementara, lebih dari 336 kios hangus dilalap api. Jumlah ini diperkirakan bisa bertambah hingga 500 unit, jika seluruh petak dihitung. Tak hanya kerugian material, sebanyak tujuh orang dilaporkan luka-luka akibat terkena pecahan kaca, runtuhan bangunan, hingga luka bakar. Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting listrik, meski penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan pihak kepolisian.

Harapan Pemulihan

Dalam kunjungannya, Gubernur menekankan pentingnya kebersamaan semua pihak. Ia meminta jangan sampai musibah ini menimbulkan saling tuding, karena yang lebih dibutuhkan sekarang adalah gotong royong. “Pendataan pedagang harus benar-benar akurat agar tidak ada yang terlewat atau dobel. Dari situlah bantuan bisa tepat sasaran,” tegasnya.

Pemerintah Kota Payakumbuh sendiri telah mulai melakukan pendataan, sekaligus menyiapkan posko koordinasi. Sejumlah pedagang bahkan mengusulkan pembuatan kanopi sementara, agar mereka tetap bisa berjualan sembari menunggu proses relokasi dan pembangunan kembali pasar.

Namun tantangan terbesar ada pada pendanaan. Sekretaris Daerah Payakumbuh, Rida Ananda, menyebutkan dana Belanja Tak Terduga (BTT) yang tersedia hanya sekitar Rp788 juta. Sementara kebutuhan untuk santunan pedagang ditaksir mencapai Rp4 miliar, ditambah sekitar Rp4 miliar lagi untuk relokasi dan pembangunan kios baru. Karena itu, dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat sangat dibutuhkan.

Solidaritas untuk Bangkit

Musibah ini bukan sekadar ujian bagi para pedagang, melainkan juga panggilan bagi semua pihak untuk menguatkan solidaritas. Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan mendampingi penuh proses pemulihan, hingga pedagang kembali memiliki tempat usaha yang layak.

“Ini saatnya kita perkuat kebersamaan. Dari musibah, kita bisa bangkit lebih kuat,” tutup Gubernur.