Padang Pariaman – Tangis dan keluhan para buruh PT. Bumi Sarimas Indonesia (BSI) pecah di Kasang, Padang Pariaman, hari ini. Gaji yang tidak dibayarkan selama berbulan-bulan telah menghantam kehidupan mereka—bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga rumah tangga dan masa depan.

Di antara ratusan buruh yang berkumpul, cerita pilu terdengar satu per satu: ada yang diceraikan pasangan, ada yang motornya disita, bahkan rumahnya disegel. Semua itu terjadi karena upah yang menjadi hak mereka tak kunjung dibayarkan.

Menyikapi kondisi ini, Wakil Gubernur Sumatera Barat Bapak Vasko Ruseimy bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Bapak Immanuel Ebenezer hadir langsung untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan para pekerja.

“Kami datang karena negara tidak boleh berpaling dari rakyatnya. Mereka hanya menuntut apa yang memang menjadi haknya. Tugas pemimpin adalah berpihak pada yang paling lemah,” tegas Wakil Gubernur Vasko Ruseimy.

Beliau menambahkan, pengabdian seorang pejabat tidak akan berarti tanpa menghadirkan keadilan. “Kita semua bertanggung jawab mewujudkan Sumatera Barat yang adil, makmur, sejahtera, dan diridhai Allah SWT,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Kementerian Ketenagakerjaan RI memastikan akan mengawal penyelesaian persoalan ini hingga hak-hak buruh terpenuhi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Bagi para buruh PT. BSI, harapan kini kembali menyala. Meski perjuangan mereka masih panjang, suara mereka kini telah sampai ke telinga pemerintah pusat dan daerah.