Pemprov Sumbar Perkuat Kolaborasi Tata Kelola WTBOS sebagai Pilar Ekonomi Budaya Berkelanjutan
Admin Biro Umum 29 Juli 2025 15:30:00 WIB 8 kali dibaca
PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menegaskan komitmennya dalam memperkuat tata kelola dan kolaborasi lintas sektor untuk pengelolaan Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) secara berkelanjutan. Upaya ini ditempuh sebagai bagian dari strategi mendorong WTBOS menjadi pilar ekonomi budaya dan pembangunan berkelanjutan di Ranah Minang.
Komitmen tersebut disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumbar, Ahmad Zakri, yang mewakili Gubernur Sumbar dalam pembukaan Rapat Koordinasi Penguatan Tata Kelola dan Kolaborasi Pusat-Daerah untuk Ekonomi Budaya Berkelanjutan dalam Pengelolaan Warisan Dunia WTBOS, Selasa (29/07/2025) di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Padang.
“Pemerintah daerah sangat terbuka terhadap kolaborasi pengelolaan warisan dunia yang berbasis tata kelola baik, inklusif, dan partisipatif. Kegiatan ini adalah langkah nyata untuk menyatukan kekuatan dan memperkuat pelayanan publik yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Ahmad Zakri.
Ia menambahkan bahwa penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta keterlibatan BUMN, akademisi, dan komunitas budaya, menjadi kunci dalam mengelola WTBOS secara berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
“Kami mendukung penuh setiap program yang mendorong transformasi pelayanan publik yang lebih adaptif dan berbasis kebutuhan riil masyarakat,” lanjutnya.
Rapat koordinasi ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan strategis, termasuk Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Kemiskinan (PKJB) Kemenko PMK, Prof. Warsito, yang memberikan keynote speech. Dalam paparannya, Prof. Warsito menekankan pentingnya kesinambungan visi dan sinergi antarlevel pemerintahan untuk menjaga relevansi dan dampak positif pengelolaan kawasan warisan dunia.
“WTBOS bukan sekadar situs sejarah, melainkan sumber daya budaya yang bisa mendorong ekonomi lokal jika dikelola dengan kolaboratif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Forum ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan visi antara kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, akademisi, dan komunitas budaya. Melalui pertemuan ini, diharapkan lahir kebijakan dan langkah-langkah konkret dalam memaksimalkan peran WTBOS sebagai episentrum ekonomi budaya yang mendorong kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga warisan sejarah bangsa.
Dengan penguatan tata kelola dan kolaborasi lintas sektor, Sumatera Barat menunjukkan keseriusannya dalam menjadikan WTBOS sebagai model pengelolaan warisan budaya dunia yang produktif, relevan, dan berdaya tahan di masa depan.