Padang – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, secara resmi melepas kontingen pesilat Tapak Suci Sumatera Barat yang akan bertanding di Kejuaraan Dunia Tapak Suci ke-2 di Kota Malang, Jawa Timur. Acara pelepasan dilangsungkan di halaman kantor gubernur pada Kamis (tanggal disesuaikan), disaksikan langsung oleh para pelatih, orang tua atlet, dan pengurus wilayah Tapak Suci Muhammadiyah Sumbar.

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan rasa bangganya atas semangat para pesilat muda yang siap membawa nama harum Sumatera Barat di tingkat dunia. Ia juga memberikan pesan khusus agar para atlet menjaga semangat sportivitas dan tampil maksimal selama pertandingan berlangsung.

"Saya sangat bangga melepas anak-anak kita hari ini. Mereka bukan hanya bertanding, tapi membawa nama baik Ranah Minang. Tunjukkan semangat juang Tapak Suci, tampilkan kemampuan terbaik, dan jadilah duta daerah yang membanggakan," ujar Gubernur Mahyeldi.

Kontingen Sumbar ini terdiri dari sejumlah pesilat muda pilihan yang sebelumnya telah mengikuti seleksi dan pembinaan intensif oleh pelatih Tapak Suci. Mereka akan berlaga melawan pesilat dari berbagai negara dalam kejuaraan yang digelar oleh Perguruan Seni Bela Diri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Gubernur Mahyeldi juga menyampaikan harapan agar keikutsertaan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk aktif dalam kegiatan positif dan berprestasi di bidang olahraga.

"Ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi bagaimana kita menunjukkan bahwa pemuda Sumatera Barat memiliki semangat, disiplin, dan karakter. Semoga Tapak Suci terus melahirkan kader-kader tangguh yang membela kebenaran dengan ilmu dan akhlak mulia," imbuhnya.

Keberangkatan kontingen Tapak Suci Sumatera Barat juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi sebagai bentuk komitmen dalam memajukan olahraga dan membina generasi muda melalui pendekatan spiritual, budaya, dan fisik.

Selamat Bertarung Pesilat, Putra Muhammadiyah Tapak Suci Kontingen Sumbar!

Ajang internasional ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan prestasi pencak silat Sumbar, sekaligus membuktikan bahwa Tapak Suci dari Ranah Minang mampu bersaing di level dunia.