Din Syamsuddin Tiba di Sumbar, Disambut Gubernur Mahyeldi di Istana
Admin Biro Umum 17 Juni 2025 07:30:45 WIB 38 kali dibaca1.jpg)
Padang — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005–2015, Prof. Dr. Din Syamsuddin, tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat, pada Senin (16/6/2025) pukul 17.00 WIB.
Kehadirannya disambut langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Bakhtiar, didampingi Sekretaris Apris, Bendahara Murisal, dan Wakil Sekretaris Jon Misfar. Rombongan kemudian bertolak menuju kediaman resmi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, di Istana Gubernur, Padang.
Turut hadir dalam penyambutan tersebut Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar Arry Yuswandi, sejumlah tokoh organisasi kemasyarakatan (ormas), serta pejabat pemerintah daerah lainnya.
Din Syamsuddin Tiba di Sumbar, Disambut Gubernur Mahyeldi di Istana
Kunjungan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi bagi alumni Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tempat di mana Din Syamsuddin pernah menempuh pendidikan.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi mengucapkan selamat datang kepada Din Syamsuddin dan mengapresiasi kedatangan tokoh nasional tersebut ke Ranah Minang.
"Selamat datang di Ranah Minang, Bapak Din Syamsuddin. Semoga berkenan menikmati suasana dan kelezatan masakan Minangkabau," ujar Mahyeldi.
Menanggapi sambutan tersebut, Din Syamsuddin menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas jamuan hangat yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Ia juga mengungkapkan rasa bangga terhadap tanah Minangkabau yang dikenal sebagai lumbung tokoh bangsa.
"Ranah Minang telah melahirkan banyak tokoh besar seperti AR Sutan Mansur dan Buya Hamka. Salah satu kunci lahirnya para pemimpin itu adalah peran surau dalam pendidikan dan kaderisasi umat," tutur Din.
Namun, ia menyayangkan bahwa peran surau kini mulai pudar. Dengan istilah "robohnya surau kami", Din mengajak seluruh elemen masyarakat Sumatera Barat, baik di kampung halaman maupun di perantauan, untuk bersama-sama menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang telah lama menjadi identitas masyarakat Minangkabau.
"Mari kita mambangkik batang tarandam, mengembalikan kejayaan dan fungsi surau sebagai pusat pendidikan dan peradaban Islam di Minangkabau," ajaknya.