Wakil Gubernur Sumbar, Bapak Vasco Ruseimy melakukan Survei Lapangan Dadakan ke Petani yang menerapkan Metode Teknologi Pertanian Sawah Pokok Murah (SPM)

Admin Biro Umum 15 Juni 2025 19:45:00 WIB 74 kali dibaca

Padang- Wakil Gubernur Sumbar, Bapak Vasco Ruseimy melakukan Survei Lapangan Dadakan ke sawah salah satu petani yang menerapkan Metode Teknologi Pertanian Sawah Pokok Murah (SPM) yang digagas oleh Bapak Ir. Djoni.

Hampir dua ribuan petani sudah melaksanakan teknologi pangan pokok murah yang digagas oleh Bapak Ir. Djoni.

Konsep Bertani dengan metode Sawah Pokok Murah (SPM) ini secara umum memanfaatkan jerami sehingga modalnya menjadi murah.

Panduan untuk memulai metode bersawah bapokok murah ini antara lain :

  1.      Potong sisa tunggul jerami sampai pangkal
  2.      Genangi sawah selama dua malam
  3.      Buat banda/parit sawah selebar mata cangkul dengan jarak antar banda 125 cm.
  4.      Tutup tanah antar banda sawah dengan jerami setebal 5 cm.
  5.      Segera buat persemaian dengan menyeleksi benih terlebih dahulu. Diseleksi dengan metoda air garam dan telur.
  6.      Tanam saat umur benih 12-14 cm.

Apa bedanya Teknologi Pertanian Sawah Pokok Murah ini dengan Pertanian Konvensional ?

  1.      Mudah,
  2.      Murah,
  3.      Hemat tenaga,
  4.      Hemat biaya,
  5.      Ramah lingkungan.

Dalam kunjungannya, Wagub Sumbar ingin mengecek apakah metode pangan ini betul-betul bermanfaat dan dapat menguntungkan masyarakat petani. Wagub Sumbar datang langsung ke petaninya secara dadakan.

Wagub Sumbar-Bapak Vasco Ruseimy bertanya kepada petani tersebut kenapa Metode SPM ini dibilang murah.

“Sawah kita tidak dibajak pak, cukup dengan membuat bedengan pakai Jerami. Sebelum lahan ditanam, kita tutupi dengan jerami. Jadi tidak kena matahari dan rumputnya mati. Dan kita tidak pakai biaya. Tanah juga tidak dicangkul sama sekali pak. Ini sudah 7 kali nanamnya, cukup dua batang sedangkan yang konvensional ada yang 5 dan 7 batang. Hasil batang padinya juga lebih tebal. Dan hasil sawah ini pak, tahan lama serta jika jadi nasi, tidak cepat basi. Serta gak perlu pupuk pak.” jawab Petani tersebut.