Menteri KKP RI Kunjungi Kampung Gurami Bima Anakocia Nagari Suliki Kab.Lima Puluh Kota

Annisa Amalia 14 Juni 2021 16:05:22 WIB 1,431 kali dibaca

Menteri Kelautan Dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono meninjau Lokasi Usaha Pembenihan Gurami (Raja Palace Suliki), di Kampung Gurami Bima Anakocia Nagari Suliki, Kecamatan Suliki, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kamis (3/6/2021). Menteri KKP di dampingi oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Anggota DPD RI Emma Yohana, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, dan Bupati Lima Puluh Kota Safruddin Dt. Bandaro Rajo menebarkan benih ikan.

Mentri KKP mengatakan Ikan akan sangat mempunyai nilai-nilai yang mahal terutama membudidayakan ikan sema, ikan dewa, ikan gurami, dan ikan gariang. Empat ikan tersebut mudah dibudidayakan dan saya kira ikan tersebut harus dibudidayakan dengan masif oleh masyarakat, ikan ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi kedepan, terutama ikan gurami dimana hasil dari rekayasa yang ini pasarnya sudah jelas.

Menurut Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono berternak ikan memiliki prospek yang cukup bagus dan mempunyai nilai-nilai yang mahal terutama membudidayakan ikan sema, ikan dewa, ikan gurami, dan ikan gariang. "Empat ikan tersebut ternyata sudah bisa dibudidayakan, ikan tersebut harus dibudidayakan dengan masif oleh masyarakat, sehingga bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi kedepan. Terutama ikan gurami dimana hasil dari rekayasa yang ini pasarnya sudah jelas," kata Wahyu. Selain itu Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat mengunjungi kampung gurami BIMA juga mendorong Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk melakukan budidaya ikan Gurami menjadi salah satu unggulan budidaya kearifan lokal sehingga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Saya minta kepada Bapak Bupati agar budidaya ini digerakkan menjadi ikon salah satu budidaya kearifan lokal, dikembangbiakkan, dibuat modellingnya dulu, ditetapkan berapa target budidayanya, jika berhasil masyarakat akan ikut," ujarnya. Selanjutnya ia juga meminta kepada bupati agar membuat suatu terobosan agar dapat menyisihkan anggaran lima atau sepuluh persen untuk membangun budidaya ini dengan harapan dua atau tiga tahun kedepan dapat menghasilkan sebanyak 100.000 ton bisa terproduksi.

Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy juga menjelaskan Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu daerah penghasil benih ikan gurami terbesar di Sumatera Barat. Sementara penghasil benih ikan gurami tersebut adalah di Nagari Mungo dan Nagari Andaleh, Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota. "Budidaya ikan gurami di Nagari Mungo dan Andaleh sudah dilakukan secara turun temurun selama puluhan tahun yang lalu. Nama lokal ikan "gurami" adalah "kalui" salah satu ikan spesifik lokal perairan tawar yang hanya terdapat di Kabupaten Lima Puluh ini," terang Audy.

Selain itu ia mengatakan ada beberapa jenis ikan lainnya merupakan ikan spesifik lokal lebih mudah dipijahkan dan dibudidayakan dan dapat dipijahkan secara alami sepanjang tahun pada kolam tanah dan beton. "Dan memiliki nilai ekonomis penting sebagai komoditi ikan konsumsi dan ikan hias karena warnanya yang bagus dan sudah dipasarkan ke Luar Negeri," tuturnya. Pada kesempatan yang sama Menteri KKP menyerahkan bantuan induk dan calon induk kepada calon pengguna secara simbolis, berupa 20 ekor calon indukan ikan gurami BIMA, 200 ekor anakan ikan Tor, 50 ekor Green Sumatera, 50 ekor Botia Sumatera kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Limapuluh Kota; 20 ekor calon indukan ikan gurami BIMA dan 200 ekor benih calon induk gurami BIMA kepada Pokdakan Anak Kociak 20 ekor calon indukan ikan gurami BIMA dan 50 ekor indukan rainbow kurumoi untuk DJPB 50 ekor.

Dan anakan ikan Tor untuk pemuka adat juga 50 ekor anakan ikan Tor untuk pelaku utama usaha perikanan untuk Pokdakan Sarasah Jaya, Jorong Lubuak Limpato, Nagari Tarantang Kecamatan Harau serta serah terima dokumen persetujuan hibah lahan seluas 1hektare dari Bupati Lima Puluh Kota kepada Kepala BRSDM untuk pembangunan Instalasi Riset Perikanan Regional Sumatera. BRPI Pusriskan juga siap berkolaborasi untuk perbanyakan calon induk gurami BIMA agar kebutuhan induk unggul di masyarakat dapat terpenuhi.

Pada kesempatan itu, KKP juga menyerahkan pinjaman modal Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), dengan nilai total sekitar Rp1,625 miliar, kepada Pokdakan Mandiri, pegiat sektor usaha pembudidaya ikan dan pegiat sektor usaha budidaya dan pemasar.