Kolaborasi Kuat untuk Sumatera Barat Bangkit — Bank Syariah Indonesia (BSI) Salurkan Bantuan Tanggap Darurat
Admin Biro Umum 02 Desember 2025 11:15:45 WIB 27 kali dibacaPadang, Desember 2025 — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kini mendapat dukungan signifikan dari kalangan perbankan syariah dalam pemulihan pascabanjir dan longsor. Pada Minggu (1/12/2025), Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menerima secara simbolis bantuan tanggap darurat dari BSI, yang diserahkan oleh Regional CEO BSI Region Palembang — sebagai bentuk solidaritas untuk masyarakat terdampak.
Penyerahan bantuan ini disaksikan langsung oleh Dony Oskaria, Kepala Badan Pelaksana BUMN, sebagai representasi kolaborasi antarsektor: perbankan syariah — BUMN — dan pemerintahan daerah.
Nilai Bantuan & Prioritas Distribusi: Rp 1 Miliar dan Bantuan Darurat Segera
BSI menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp 1 miliar melalui BSI Region Palembang bekerja sama dengan BSI Maslahat untuk masyarakat terdampak banjir bandang di Sumbar.
Menurut keterangan resmi, dana tersebut dirancang untuk membantu memenuhi kebutuhan mendesak: logistik darurat, dukungan dasar penyintas, dan percepatan pemulihan.
Tak hanya bantuan dana — BSI juga menerjunkan tim relawan (disaster care) untuk membantu distribusi logistik, evakuasi, dan mendampingi penyintas, terutama di lokasi yang sulit dijangkau.
Semangat Sinergi: “Ta’awun” dan Tanggung Jawab Sosial sebagai Landasan
Dalam pernyataannya, BSI menyebut bahwa bantuan ini bukan sekadar corporate social responsibility (CSR), melainkan wujud nyata nilai “ta’awun” — tolong-menolong — yang harus diwujudkan ketika saudara sebangsa menghadapi musibah.
Langkah BSI ini melengkapi upaya berbagai lembaga dan institusi lain, termasuk bank konvensional, badan zakat, LSM, serta pemerintahan pusat dan daerah — menunjukkan bahwa penanganan bencana tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus melalui kolaborasi semua elemen.
Tantangan dan Harapan ke Depan: Pemulihan Infrastruktur & Kehidupan Warga
Bantuan dari BSI diharapkan dapat mempercepat recovery — bukan hanya kebutuhan pokok penyintas, tetapi juga dimulai dari tahap awal rehabilitasi: pemulihan rumah, penyediaan akses dasar, distribusi logistik, sampai dukungan psikososial bagi korban.
Namun, seperti diakui oleh pemerintah pusat, tantangan masih besar: kondisi medan, banyaknya wilayah terdampak, serta akses yang rusak membuat distribusi bantuan dan penanganan pemulihan menjadi sulit.
Karena itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, BUMN, komunitas, dan warga sangat penting — agar pemulihan bisa berjalan lebih cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
Penutup: Solidaritas Nyata — Harapan bagi Ranah Minang
Bantuan dari BSI ini menegaskan bahwa di tengah musibah besar seperti banjir dan longsor — solidaritas dan kolaborasi antarelemen bangsa menjadi tumpuan utama. Semoga dukungan ini benar-benar mempercepat bangkitnya kembali Sumatera Barat: infrastruktur diperbaiki, kehidupan warga pulih, dan Ranah Minang menunjukkan semangat kuatnya — bersama, bangkit kembali. ????????
