WAGUB SUMBAR PIMPIN LANGSUNG PENANGANAN CUACA EKSTREM DAN BENCANA HIDROMETEOROLOGI
Admin Biro Umum 25 November 2025 15:00:45 WIB 138 kali dibacaSumatera Barat — Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, memimpin langsung upaya penanganan dan pengawasan bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Sumbar. Intensitas hujan tinggi, penguatan Monsun Asia, pertemuan massa udara lembap dengan topografi Bukit Barisan, serta kondisi IOD negatif meningkatkan risiko bencana dalam sepekan terakhir.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, dan petir. Beberapa daerah dengan risiko tinggi meliputi Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Sijunjung, Dharmasraya, Agam, Tanah Datar, Lima Puluh Kota, Solok, Solok Selatan, dan Pasaman Barat.
Wagub Turun Langsung ke Lokasi Banjir dan Longsor
Cuaca ekstrem memicu banjir dan longsor di berbagai wilayah sejak beberapa hari terakhir. Menyikapi hal ini, Wagub Vasko Ruseimy turun langsung ke sejumlah titik terdampak untuk memastikan penanganan darurat berjalan cepat dan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
Di Batu Busuak, Padang, Wagub meninjau kondisi banjir yang menyebabkan 341 warga dari 120 KK mengungsi ke SMP 44 Padang. Debit Sungai Batu Busuak yang meluap merendam permukiman dan memaksa evakuasi warga.
Bantuan darurat senilai Rp 31,9 juta dari Dinas Sosial dan BPBD Sumbar telah disalurkan langsung di lokasi, berupa makanan anak, makanan siap saji, selimut, family kit, tenda gulung, kasur, mie instan, air mineral, serta kebutuhan dasar lainnya.
“Yang paling penting adalah memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Itu dulu yang harus kita pastikan,” ujar Wagub Vasko di Posko Banjir Batu Busuak.
Ia juga mengimbau warga untuk mengutamakan keselamatan.
“Jangan ambil risiko. Jika tidak aman, segera mengungsi.”
Akses Jalan Terputus Akibat Longsor
Beberapa jalur penting di Sumbar terdampak longsor dan tidak dapat dilalui:
-
Jalan Nasional Lubuk Selasih – Solok Selatan (Kayu Jao): Tidak bisa dilalui.
-
Jalan Provinsi Padang–Bukittinggi via Malalak (Sicincin–Malalak): Tidak dapat dilalui kendaraan roda empat ke atas akibat badan jalan terban dan timbunan longsor pada sejumlah titik, termasuk di Koto Mambang – Balingka Km. 82+100 (Kelok Sarai).
Daerah Terdampak Banjir
Sejumlah daerah mengalami luapan air dan genangan, antara lain:
-
Batang Kuranji (Batu Busuak)
-
Sungai Selayo (Kab. Solok)
-
Kelurahan IX Korong (Kota Solok)
-
Area Poltekpel Ulakan (Padang Pariaman)
Respons Pemerintah Daerah
Selain peninjauan lapangan oleh Wagub, Pemprov Sumbar bersama Pemkab/Pemko telah menyiapkan langkah-langkah penanganan darurat:
-
16 dapur umum beroperasi di Padang Pariaman
-
2 ton beras bantuan Pemprov disalurkan untuk memenuhi kebutuhan warga
-
Koordinasi intensif antara BPBD, perangkat daerah, dan pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat evakuasi, penyaluran logistik, dan perbaikan akses
Wagub menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor harus terus ditingkatkan agar penanganan kedaruratan berjalan efektif.
Imbauan untuk Masyarakat
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengingatkan masyarakat untuk:
-
Tetap waspada terhadap cuaca ekstrem
-
Menghindari jalur rawan longsor
-
Memantau informasi resmi cuaca dan kebencanaan
-
Mengikuti instruksi petugas lapangan
-
Mengutamakan keselamatan diri dan keluarga
Wagub Sumbar memastikan pemerintah hadir dan bergerak cepat di tengah situasi darurat.
Dengan kesiapsiagaan bersama, dampak bencana dapat ditekan dan keselamatan masyarakat dapat terjaga.
