Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menyampaikan aspirasi dan kritik secara tertib, beradab, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Minangkabau.

Dalam himbauannya, Gubernur menegaskan bahwa demonstrasi adalah bagian dari praktik demokrasi. Namun, kebebasan tersebut harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, tanpa menimbulkan keresahan maupun kerusakan.

“Mari salurkan aspirasi melalui demonstrasi dengan tertib, beradab, dan beradat. Sampaikan kritik dengan cara yang bermartabat, menjaga keamanan, serta menghormati sesama,” ujar Mahyeldi.

Demokrasi yang Sehat

Lebih lanjut, Gubernur mengingatkan bahwa demokrasi yang sehat tidak hanya lahir dari kebebasan berbicara, tetapi juga dari cara masyarakat mengekspresikan pendapat dengan sikap saling menghormati.

“Demokrasi sehat dimulai dari kita semua,” tegasnya.

Lima Sikap Bijak dalam Menyampaikan Aspirasi

Untuk memastikan setiap aksi berjalan damai dan memberi manfaat, Gubernur menyampaikan lima sikap bijak yang perlu dipegang bersama:

1. Tenang dan tertib – menjaga perilaku selama aksi agar tidak menimbulkan kekacauan.

2. Jaga keselamatan bersama – mengutamakan keamanan diri sendiri, peserta lain, dan masyarakat sekitar.

3. Sampaikan pesan secara damai – fokus pada aspirasi dan substansi, bukan tindakan provokatif.

4. Hormati fasilitas umum – tidak merusak sarana prasarana yang menjadi milik bersama.

5. Utamakan dialog dan musyawarah – membuka ruang komunikasi sebagai jalan penyelesaian masalah.

Ajakan untuk Generasi Muda

Imbauan ini sekaligus menjadi pesan penting bagi kalangan mahasiswa dan anak muda yang kerap berada di garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi. Mahyeldi berharap setiap aksi maupun kritik dapat menjadi kontribusi nyata bagi pembangunan Sumatera Barat dan Indonesia, tanpa harus mengorbankan nilai persaudaraan serta keamanan bersama.