Cegah Femisida, Sumbar Teguhkan Komitmen Lindungi Perempuan dan Anak

Admin Biro Umum 28 Agustus 2025 16:30:30 WIB 80 kali dibaca

Agustus 2025

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus menunjukkan keseriusan dalam melindungi perempuan dan anak dari ancaman kekerasan. Bersama Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Sumbar, pemprov menggelar Sosialisasi Femisida sebagai Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan dan Anak di Hotel Mercure, Kamis, 28 Agustus 2025.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Komnas Perempuan, DP3AP2KB Sumbar, dan Polda Sumbar, serta diikuti oleh perwakilan organisasi wanita dari berbagai daerah. Isu femisida diangkat sebagai tema utama, mengingat kasus kekerasan ekstrem terhadap perempuan belakangan semakin banyak mendapat perhatian publik.

Femisida, Ancaman Nyata

Dalam sambutannya, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menegaskan bahwa femisida bukan sekadar istilah baru, tetapi ancaman nyata yang harus diantisipasi bersama. Menurutnya, perlindungan terhadap perempuan dan anak tidak bisa hanya dilakukan setelah kasus terjadi.

Sosialisasi ini langkah tepat dan strategis. Kita tidak bisa hanya menyelesaikan masalah dari satu kasus ke kasus lain. Yang lebih penting adalah bagaimana kita menarik ke belakang, mencari penyebab utamanya, agar perempuan dan anak benar-benar terlindungi,” ujarnya.

Mahyeldi juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah, aparat penegak hukum, dan organisasi masyarakat, untuk memastikan pencegahan berjalan efektif.

Suara dari Organisasi Wanita

Sementara itu, Ketua Umum BKOW Sumbar, Dianita Maulin Vasko, mengakui bahwa istilah femisida masih relatif asing di telinga sebagian masyarakat. Namun, kasus yang masuk dalam kategori ini seringkali nyata terjadi di lapangan—mulai dari kekerasan dalam rumah tangga hingga pembunuhan yang berakar pada ketidakadilan gender.

Perempuan dan anak berhak hidup aman. Pencegahan femisida bukan hanya tugas pemerintah atau penegak hukum, tapi tanggung jawab kita semua. Sosialisasi ini jangan berhenti di ruang seremonial, tapi harus jadi landasan kita bertindak,” tegas Dianita.

Ia menambahkan, keberanian untuk bersuara dan mengambil langkah nyata adalah kunci agar ruang-ruang publik dan domestik menjadi lebih suportif serta aman bagi perempuan dan anak.

Menguatkan Komitmen Bersama

Melalui kegiatan ini, Pemprov Sumbar dan BKOW berharap lahir kesadaran kolektif bahwa pencegahan femisida tidak bisa ditunda. Edukasi, sosialisasi, hingga penegakan hukum yang tegas harus berjalan beriringan dengan upaya menciptakan budaya yang lebih adil dan setara.

Dengan komitmen bersama, Sumatera Barat meneguhkan langkah untuk memastikan bahwa setiap perempuan dan anak berhak hidup tanpa rasa takut, serta terlindungi dari segala bentuk kekerasan berbasis gender.