Sumbar Jalin Arah Baru! Gubernur Mahyeldi & Denmark Bahas Ekonomi Hijau hingga Inovasi Sampah di Istana Gubernuran
Admin Biro Umum 29 Juni 2025 11:00:00 WIB 21 kali dibacaPadang, 29 Juni 2025 – Angin segar berhembus dari Istana Gubernuran malam tadi. Dalam suasana hangat penuh semangat kerja sama, Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi menerima kunjungan kehormatan dari perwakilan Kedutaan Besar Denmark. Pertemuan ini bukan sekadar kunjungan diplomatik biasa—melainkan langkah awal menuju babak baru transformasi Sumbar ke arah yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan.
Delegasi Denmark datang membawa gagasan besar: menyatukan pengalaman global dengan kearifan lokal. Fokus utama pertemuan adalah menjajaki kerja sama di dua sektor masa depan: ekonomi hijau dan pengelolaan sampah modern. Agenda ini diinisiasi oleh para alumni Danida Fellowship Centre, yang selama ini aktif mengampanyekan ekonomi sirkular dan pembangunan berwawasan lingkungan.
“Nilai-nilai Minangkabau yang menjunjung hidup selaras dengan alam, sangat sejalan dengan prinsip ekonomi hijau dan sirkular yang dibawa Denmark,” tutur Mahyeldi dengan penuh optimisme.
Menurut Mahyeldi, Sumatera Barat bukan hanya siap berubah—tapi ingin menjadi contoh. Dengan memadukan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah dan pendekatan modern berkelanjutan, Sumbar diyakini mampu melangkah sebagai daerah percontohan pembangunan ekologis di Indonesia.
Dari Kearifan Lokal ke Teknologi Global
Denmark tak datang dengan tangan kosong. Mereka hadir membawa berbagai inovasi pengelolaan sampah yang sudah terbukti sukses di Eropa—dari sistem pemilahan limbah rumah tangga, hingga pengolahan energi dari sampah. Tawaran kerja sama mencakup transfer teknologi, pertukaran keahlian teknis, hingga kemitraan kelembagaan antara institusi di Denmark dan Sumatera Barat.
Namun sebagaimana prosedur kerja sama internasional, inisiasi teknis tetap perlu melalui mekanisme di tingkat kementerian sebelum turun ke level daerah.
Perwakilan Denmark mengaku terkesan dengan keseriusan Sumbar dalam mengelola isu lingkungan, dan menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung langkah-langkah konkret yang digagas Pemprov Sumbar dalam pengelolaan sampah dan pembangunan rendah emisi.
Kolaborasi Hijau untuk Generasi Mendatang
Pertemuan ini menjadi simbol penting: Sumatera Barat ingin tidak hanya menjadi penonton dalam gerakan global melawan krisis iklim, tapi menjadi aktor utama yang memimpin perubahan di tingkat lokal. Kolaborasi ini diharapkan terus berkembang dalam bentuk program nyata, yang berdampak langsung bagi masyarakat—dari petani, pelajar, hingga pelaku usaha kecil.
“Kita ingin masa depan Sumatera Barat bukan hanya hijau secara lingkungan, tapi juga hijau secara ekonomi dan adil bagi seluruh warganya,” tegas Mahyeldi.
Dengan semangat gotong royong dan visi berkelanjutan, Sumatera Barat dan Denmark kini tengah membangun jembatan masa depan: jembatan hijau yang menyatukan budaya, teknologi, dan harapan baru untuk bumi yang lebih baik.