Sumbar Tegaskan Komitmen Jadi “Green Province”, Gubernur: Potensi EBT Kita Unggul di Pulau Sumatra
Admin Biro Umum 20 November 2025 15:15:45 WIB 7 kali dibaca
PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali mempertegas arah pembangunannya menuju provinsi hijau (green province) melalui pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Hal itu ditegaskan langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, dalam Focus Group Discussion bertajuk “Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Sumatera Barat untuk Mendukung Transisi Energi Nasional” yang digelar di Padang, Rabu (20/11/2025).
Dalam forum tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi dengan potensi EBT terbesar di Pulau Sumatra, terutama pada sektor tenaga air, surya, dan panas bumi. Potensi itu, menurutnya, bukan hanya peluang energi bersih, tetapi juga motor penggerak ekonomi hijau di daerah.
“Sumbar kaya potensi energi terbarukan. Kita tidak sekadar ingin mengejar target nasional, tetapi hendak memastikan bahwa energi bersih menjadi identitas pembangunan Sumatera Barat ke depan,” ujar Gubernur.
Potensi EBT Sumbar Diakui Lebih Besar dari Daerah Lain di Sumatra
Berdasarkan data dari Dinas ESDM Sumbar dan sejumlah kajian nasional, provinsi ini memiliki potensi EBT yang menonjol, khususnya:
-
Panas bumi tersebar di berbagai titik strategis, dengan beberapa area termasuk potensi terbesar di Indonesia.
-
Energi air (hidro) yang sangat besar berkat bentang alam yang didominasi pegunungan.
-
Energi surya yang dapat dikembangkan secara luas di sektor perumahan, industri, dan fasilitas publik.
Analisis IESR (Institute for Essential Services Reform) menyebutkan bahwa Sumbar memiliki potensi PLTS dan PLTA yang besar sehingga sangat layak menjadi pusat pengembangan energi bersih di Sumatra.
Gubernur menegaskan bahwa peluang tersebut harus dikelola secara serius agar memberikan manfaat jangka panjang bagi daerah.
Investasi EBT Diprediksi Capai Rp 28,6 Triliun dan Ciptakan 5.246 Green Job
Dalam paparannya, Gubernur menyampaikan bahwa potensi investasi energi terbarukan di Sumatera Barat diperkirakan mencapai Rp 28,6 triliun. Jika terealisasi, nilai investasi tersebut berpotensi menciptakan sekitar 5.246 green job, yaitu lapangan kerja yang terkait langsung dengan sektor energi bersih.
Angka ini mencerminkan besarnya peluang ekonomi hijau yang akan hadir di daerah. Dengan investasi tersebut, Sumbar berpotensi menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi hijau di kawasan Sumatra.
“Investasi energi terbarukan bukan hanya soal pembangkit. Ini tentang lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan yang manfaatnya dirasakan hingga puluhan tahun ke depan,” ujar Gubernur.
FGD Pertama di Sumbar, Bukti Seriusnya Energi Bersih
Gubernur menyampaikan apresiasi karena FGD terkait transisi energi nasional ini untuk pertama kalinya diadakan di Sumatera Barat. Hal ini mencerminkan keseriusan pemerintah pusat dan daerah dalam menyinergikan arah kebijakan energi bersih, serta pengakuan atas besarnya potensi EBT di Sumbar.
Forum ini menghadirkan pemangku kepentingan dari kementerian, PLN, perguruan tinggi, lembaga riset, dan investor energi, guna membahas percepatan proyek EBT, kesiapan infrastruktur, hingga kebutuhan SDM hijau di Sumatera Barat.
Komitmen Menuju Green Province Semakin Kuat
Gubernur menegaskan bahwa visi Sumatera Barat sebagai green province bukan sekadar slogan. Pemerintah daerah terus mendorong percepatan pembangunan EBT, termasuk:
-
Fasilitasi percepatan perizinan untuk proyek panas bumi dan tenaga air.
-
Pengembangan PLTS atap pada fasilitas pemerintahan.
-
Penguatan kolaborasi dengan investor dan lembaga internasional.
-
Peningkatan kapasitas SDM lokal sebagai tenaga kerja energi hijau.
Sumbar sebelumnya juga dikenal sebagai salah satu daerah yang aktif mendorong pembangunan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) seperti Muara Laboh dan proyek panas bumi lainnya yang sedang dalam tahap pengembangan.
Arah Pembangunan Energi Bersih untuk Generasi Mendatang
Mengakhiri penyampaiannya, Gubernur menyatakan bahwa pembangunan energi bersih bukan hanya agenda teknis, tetapi bagian dari tanggung jawab moral pemerintah daerah terhadap masa depan masyarakat Sumatera Barat.
“Kita ingin memastikan bahwa generasi yang akan datang hidup di provinsi yang bersih, sehat, berdaya saing, dan memiliki energi berkelanjutan. Karena itu, komitmen kita pada transisi energi harus kuat dan konsisten,” tegasnya.
FGD ini diharapkan menjadi momentum baru bagi percepatan investasi dan pemanfaatan energi terbarukan di Sumatera Barat, sekaligus memperkuat kontribusi daerah dalam mencapai target transisi energi nasional.
