PADANG — Gubernur Provinsi Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P., menekankan bahwa kunci kemajuan olahraga di daerah ini terletak pada kekompakan dan kebersamaan seluruh pemangku kepentingan. Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat periode 2025–2029 yang digelar di Auditorium Istana Gubernur, Rabu malam (5/11/2025). 

Acara pelantikan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen (TNI Purn) Marciano Norman, yang secara resmi melantik tujuh pengurus inti dan sejumlah wakil ketua baru untuk masa bakti lima tahun mendatang. 

---

Sambutan Gubernur & Harapan Pemerintah Daerah

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya mengucapkan selamat kepada Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan seluruh pengurus KONI Sumbar yang baru. Harapan saya, semoga kepengurusan ini kompak dan solid, baik di provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar Mahyeldi dalam sambutan resminya.

Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa keberhasilan di bidang olahraga tidak bisa dicapai hanya dengan anggaran besar atau fasilitas megah — tetapi dengan persatuan dan sinergi. Ia mengingatkan kembali nilai sila ketiga Pancasila, “Persatuan Indonesia”, sebagai landasan kerja sama yang harus dijunjung tinggi. 

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara KONI dengan cabang olahraga (cabor), pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat umum untuk mendorong pembinaan atlet, regenerasi, dan peningkatan prestasi olahraga Sumatera Barat. 

---

Agenda & Tantangan Ke Depan

Dalam sambutannya, Mahyeldi menyebut beberapa agenda strategis yang hendak difokuskan oleh KONI Sumbar dengan dukungan pemerintah. Antara lain:

• Meningkatkan koordinasi antar cabor agar pembinaan atlet tidak sporadis tetapi terstruktur dan berkelanjutan.

• Mendorong pengusaha dan sektor swasta untuk berkontribusi nyata dalam pembinaan olahraga lokal — baik melalui sponsorship, pembinaan, maupun penyediaan sarana/prasarana. 

• Mendukung kesiapan Sumatera Barat sebagai calon tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2032, bersama provinsi tetangga jika diperlukan. Gubernur menyebut bahwa langkah besar ini dapat memacu pertumbuhan olahraga, pariwisata dan ekonomi daerah. 

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, dalam sambutannya mengingatkan bahwa pengurus harus menjalankan organisasi dengan tata kelola yang baik — sehingga atlet tidak menjadi korban dari konflik internal atau dualisme organisasi. “KONI harus melayani atlet, jangan menjadi raja bagi atlet,” tegasnya. 

Pelantikan kepengurusan KONI Sumbar periode 2025-2029 menandai babak baru bagi dunia olahraga di Ranah Minang. Dengan deklarasi komitmen bersama antara pemerintah provinsi, KONI, cabor, dan stakeholders lainnya, diharapkan olahraga bukan hanya soal prestasi, tetapi juga menjadi instrumen pembangunan daerah, penguatan identitas provinsi, dan sumber kebanggaan masyarakat. Gubernur Mahyeldi mengajak semua pihak untuk bergerak bersama — karena kemajuan olahraga Sumbar, menurutnya, adalah tanggung jawab kita bersama.