Pendekatan Sosial dan Budaya Jadi Kunci Percepatan Tol Padang–Pekanbaru
Admin Biro Umum 03 November 2025 16:30:45 WIB 17 kali dibaca
Padang, 3 November 2025 — Pembangunan Tol Padang–Pekanbaru sebagai bagian dari jaringan Tol Trans Sumatera kembali mendapat perhatian pemerintah provinsi. Dalam rapat lanjutan yang digelar di Istana Gubernuran Padang, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, S.T., menegaskan bahwa percepatan proyek tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan teknis semata. Faktor sosial dan budaya masyarakat Minangkabau harus menjadi perhatian utama agar proses pembangunan berjalan lancar.
Pentingnya Pendekatan Sosial dalam Proyek Infrastruktur Besar
Dalam arahannya, Wagub Vasko Ruseimy, S.T. menekankan bahwa masyarakat lokal bukan hambatan, tetapi mitra pembangunan jika didekati dengan cara yang tepat.
“Orang Minang itu tidak sulit, asal tahu cara mendekatinya. Kalau komunikasinya benar, mereka justru akan bantu,” ujar Vasko Ruseimy, S.T.
Ia menambahkan bahwa pembangunan yang telah berjalan selama tujuh tahun ini harus menjadi pembelajaran agar pemerintah tidak mengulang keterlambatan serupa. Komunikasi dua arah, musyawarah yang menghormati adat, serta keterlibatan masyarakat sejak awal dinilai mampu mempercepat penyelesaian.
Koordinasi Lintas OPD dan HK Diperkuat
Dalam rapat tersebut, Pemprov Sumatera Barat mengumpulkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta jajaran PT Hutama Karya (HK) selaku pelaksana proyek. Pemerintah ingin memastikan bahwa jalur koordinasi teknis maupun non-teknis berjalan efektif, terutama pada aspek:
-
Pembebasan lahan yang masih tersisa di beberapa titik
-
Sosialisasi dengan pemilik tanah ulayat
-
Penyelarasan rute yang tidak bertentangan dengan adat dan kepentingan nagari
-
Keamanan dan kenyamanan pelaksanaan proyek di lapangan
Wagub menegaskan bahwa pemerintah provinsi siap menjadi mediator antara masyarakat dan pelaksana proyek untuk mengurangi miskomunikasi yang kerap menjadi hambatan.
Pembangunan Harus Melibatkan Masyarakat
Salah satu poin penting yang kembali ditegaskan Wagub adalah bahwa pembangunan bukan hanya soal konstruksi semata.
“Pembangunan bukan hanya soal beton dan aspal, tapi juga tentang bagaimana masyarakat ikut menjadi bagian dari kemajuan,” ujar Vasko Ruseimy, S.T.
Pendekatan budaya Minangkabau yang menjunjung tinggi musyawarah, mufakat, dan rasa saling menghormati harus diterapkan agar masyarakat merasa tidak hanya menjadi objek, tapi subjek penting pembangunan.
Target Penyelesaian 3–4 Tahun
Wakil Gubernur mematok target optimistis bahwa tahap kedua Tol Padang–Pekanbaru dapat selesai dalam tiga hingga empat tahun ke depan, asalkan semua pihak dapat bekerja dalam satu komando yang solid.
Upaya percepatan meliputi:
-
Penuntasan dokumen teknis untuk seksi lanjutan
-
Pendampingan hukum dan sosial bagi masyarakat terdampak
-
Pemantauan progres mingguan oleh tim gabungan Pemprov–HK
-
Penguatan komunikasi publik agar informasi tidak simpang siur
“Yang penting kita satu suara, jalan bersama. Saya optimistis tol ini bisa selesai tepat waktu,” tambah Wagub.
Data Proyek Tol Padang–Pekanbaru
Berdasarkan informasi proyek strategis nasional (PSN), tol ini memiliki panjang total 255,06 km, dengan rincian segmen di wilayah Sumatera Barat:
-
Bangkinang – Pangkalan: 22 km
-
Pangkalan – Payakumbuh: 34,95 km
-
Payakumbuh – Bukittinggi: 32,8 km
-
Bukittinggi – Sicincin: 40,01 km
-
Sicincin – Padang: 36,6 km
Ruas tol ini masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Permenko Perekonomian No. 16 Tahun 2025, sehingga proses percepatan menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah.
Manfaat Ekonomi dan Konektivitas
Jika tol ini rampung, masyarakat Sumbar akan merasakan sejumlah manfaat besar, seperti:
-
Memangkas waktu tempuh Padang–Pekanbaru dari ±9 jam menjadi hanya 3–3,5 jam
-
Mengurangi biaya logistik dan mempercepat distribusi barang
-
Membuka akses investasi baru di sektor pariwisata, UMKM, dan industri
-
Mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah-wilayah yang dilalui tol
-
Meningkatkan konektivitas Sumbar–Riau yang sebelumnya hanya mengandalkan rute darat berkelok
Tol ini juga berpotensi menarik investor karena menjadi jalur penghubung utama antara pusat-pusat ekonomi Sumatera bagian tengah.
Penutup
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memastikan bahwa pembangunan Tol Padang–Pekanbaru akan terus dikawal dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan berakar pada nilai-nilai sosial masyarakat Minang. Dengan koordinasi yang kuat, dukungan masyarakat, dan komunikasi yang terbuka, proyek besar ini diharapkan dapat menjadi simbol percepatan pembangunan Sumbar menuju masa depan yang lebih maju.
