Solok Selatan — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muaro Laboh Unit 2 sebagai bagian dari upaya mewujudkan transisi energi bersih dan berkeadilan di daerah.

Pengembangan energi panas bumi di Solok Selatan bukan hanya berfokus pada penyediaan listrik, tetapi juga menjadi simbol keseimbangan antara pembangunan, kelestarian alam, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Salah seorang tokoh masyarakat, Wardoyo, mengungkapkan bahwa keberadaan PLTP Muaro Laboh telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal.

“Efek positifnya sangat terasa, terutama bagi masyarakat di sekitar wilayah ring satu yang terdampak. Banyak sektor ekonomi yang tumbuh, seperti rumah kontrakan, warung, dan usaha ritel kecil. Ekonomi masyarakat menjadi lebih hidup. Harapannya, ke depan masyarakat bisa terus berkarya dan membawa kemajuan bagi Solok Selatan serta nagari-nagari di sekitarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, yang meninjau langsung kawasan PLTP Muaro Laboh, menegaskan bahwa pemanfaatan panas bumi terbukti aman dan tidak menimbulkan dampak negatif seperti yang dikhawatirkan sebagian masyarakat.

“Kami ingin masyarakat di daerah lain juga memahami bahwa pemanfaatan panas bumi tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan. Kekhawatiran sebagian masyarakat di masa lalu perlu dijawab dengan fakta di lapangan. Saya datang langsung untuk membuktikan bahwa kawasan ini aman dan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan,” tegas Gubernur Mahyeldi.

Pemanfaatan energi panas bumi seperti PLTP Muaro Laboh Unit 2 merupakan langkah konkret Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam mendukung program nasional transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih, mandiri, dan berkelanjutan.