Padang — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memastikan keikutsertaannya dalam Pekan Iklim Bali 2025, sebuah forum nasional yang akan digelar pada 25–30 Agustus 2025 di Sanur, Bali. Acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat komitmen daerah menghadapi tantangan perubahan iklim.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi ajang penting untuk berbagi pengalaman, mempelajari inisiatif dari berbagai daerah, dan membangun kolaborasi lintas wilayah.

“Assalamualaikum, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu. Sebagai Gubernur Sumatera Barat, saya memahami betul tantangan perubahan iklim, terutama di wilayah yang kaya akan hutan dan rentan terhadap bencana. Kami menjadikan penguatan tata kelola hutan, termasuk perhutanan sosial, sebagai prioritas utama dalam RPJMD 2025–2030, yang kami padukan dengan kebijakan pembangunan rendah karbon yang tangguh dan berketahanan iklim,” ujarnya.

Menurut Gubernur Mahyeldi, Pekan Iklim Bali 2025 tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga sarana untuk melihat langsung inovasi-inovasi lapangan yang dapat diterapkan di daerah, sekaligus mempererat hubungan antar daerah dalam mengupayakan keberlanjutan lingkungan.

“Saya mengajak masyarakat Sumatera Barat dan seluruh Indonesia untuk hadir mengikuti diskusi yang membangun, melihat langsung inovasi, dan menikmati kebersamaan dalam pasar rakyat. Masa depan lestari dibangun dari kolaborasi lintas daerah,” tambahnya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berharap partisipasi aktif dalam Pekan Iklim Bali 2025 dapat memperkuat aksi daerah menuju target emisi nol bersih (net zero emission) dan menjaga kelestarian lingkungan sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tanggal: 25–30 Agustus 2025
Lokasi: Sanur, Bali
Informasi dan registrasi: pekaniklimbali.id